BERSAMA YESUS, JANGANLAH KITA TAKUT
Minggu 09 Agustus 2020
Renungan sabda Allah. (Matius 14:22-36)
Almarhum St. Paus Yohanes Paulus II selama masa jabatannya sering menganjurkan “jangan takut” ketika menyampaikan sambutan dalam berbagai kesempatan. Bahkan ketika ia mengawali jabatan kepausannya, “Jangan takut” adalah seruan yang diwartakan di Basilika Santo Petrus pada tanggal 22 Oktober 1978. Seruan ini membahana ke seantero jagat, yang mengembalikan harapan ketika harapan itu nyaris pupus dan membangkitkan keberanian yang seakan sudah tak ada lagi. Realitas dunia yang dihadapi adalah semata kekalahan demi kekalahan dalam perjuangan hidup. Namun bagi St. Yohanes Paulus II, realitas keputusasaan dan ketakutan tidak boleh menang. Latar belakang kehidupannya sejak kecil dimana ia mengalami pengekangan, penindasan dan kebohongan oleh Nazi dan rezim komunis Uni Soviet, membuat ia berani untuk melawan segala sesuatu yang menghambat kebebasannya sebagai manusia untuk berbuat kebaikan. Paus Yohanes Paulus II ketika itu mengajak agar kita sebagai pengikut Kristus berani bersaksi tentang Krustus dengan mewartakan kasih kepada dunia.
Dalam Injil hari ini Yesus, setelah mengadakan mukjizat penggandaan roti, mengutus murid-murid-Nya untuk menyeberangi Danau Galilea dengan menumpang sebuah perahu. Mereka diutus pergi ke tanah seberang dimana penduduknya adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah, guna mewartakan Kerajaan Allah. Yesus tahu bahwa perjalanan para murid itu akan sulit dan lama, serta mengandung resiko bahaya karena waktu itu malam hari. Namun Ia bermaksud menguji para murid apakah iman mereka kepada-Nya benar-benar kuat. Sedangkan Yesus sendiri pergi ke gunung untuk berdoa kepada Bapa-Nya. Tak disangka-sangka, ketika waktu menunjukkan pukul tiga pagi, datanglah angin sakal disertai badai yang mengakibatkan perahu oleng. Para murid ketakutan meski berjuang keras untuk mengatasi keadaaan. Tapi Yesus tiba-tiba muncul berjalan di atas air mendatangi perahu yang membuat murid-murid makin ketakutan karena mengira Yesus adalah hantu. Untuk menenangkan para murid, Yesus segera menyapa: ” Tenanglah. Jangan takut. Ini Aku”. Mengetaui bahwa sosok itu Yesus, Petrus minta Yesus untuk memperbolehkan ia turun dari perahu dan berjalan mendekati Yesus. Namun ketika merasakan tiupan angin Petrus kehilangan kepercayaan dirinya sehingga tenggelam. Ia minta tolong kepada Yesus. Yesus mengulurkan tangan-Nya dan memegang Petrus sambi berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Orang-orang dalam perahu menyembah Yesus dan berkata: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah”.
Renungan oleh Pak Chris Nugroho
Seksi Katekese PJGRR