HIDUP MENGHASILKAN BUAH-BUAH YANG BERKELIMPAHAN

Minggu 26 Juli 2020

Renungan sabda Allah. (Matius 13: 44-46)

Seperti dalam episode Injil beberapa hari belakangan ini, hari ini Yesus memberikan lagi sebuah perumpamaan tentang Kerajaan Surga, yaitu bahwa Kerajaan Surga bagaikan pukat yang dilemparkan di laut, yang menangkap berbagi jenis ikan. Dalam memberikan perumpamaan, Yesus selalu menggunakan benda-benda atau kejadian-kejadian yang akrab dengan orang-orang pada waku itu. Hal ini tidaklah mengherankan karena Yesus sering sekali mengajar di pantai Laut Galilea atau di daerah sekitarnya (Matius 4:13; 13:1, 2; Markus 3:7, 8). Laut ini sebenarnya adalah danau air tawar yang panjangnya sekitar 21 kilometer dan lebarnya 11 kilometer. Tujuh rasul Yesus mungkin adalah nelayan, yaitu Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Tomas, dan Natanael.

Cukup jelas gambaran dalam perumpamaan ini tentang siapa nanti pada akhir jaman orang-orang yang benar dan yang jahat. Para malaikat akan mengumpulkan orang-orang yang benar dan yang jahat. Yang benar akan masuk Kerajaan Surga dan yang jahat akan masuk ke dalam api yang tak terpadamkan. Orang-orang yang benar dan yang jahat diibaratkan seperti ikan yang terperangkap dalam pukat itu. Para nelayan kemudian mengumpulkan ikan-ikan yang baik dan membuang yang tidak baik. Pukat yang dipakai adalah dragnet, alat penangkap ikan dengan panjang sekitar 400 meter dan ketinggian sekitar 3 meter. Pukat ini biasanya ditarik oleh dua perahu, dengan masing-masing perahu memegang ke dua ujung pukat. Karena ada pemberat, maka pukat ini dapat tenggelam mencapai dasar. Karena ditarik oleh perahu yang berbeda, maka pukat dapat mengambil semuanya dalam jangkauannya dan kemudian para nelayan menarik kedua ujung pukat ke daratan. Setelah itu, nelayan-nelayan di daratan menarik pukat itu bersama-sama. Pukat akan dipenuhi dengan berbagai macam jenis ikan, yang baik maupun yang tidak.

Gambaran ikan-ikan yang baik dan yang tidak ini, mirip dengan perumpamaan antara gandum dan ilalang. Kita semua yang telah dibaptis telah menjadi murid-murid Yesus. Tugas kita adalah mewartakan kabar gembira dan menjadi saksi-Nya. Biarlah kita selalu menyadari tugas ini dengan baik meskipun tugas itu berat dan penuh bahaya. Bagaimana kita mampu melaksanakan tugas perutusan Yesus itu dengan baik selama hidup kita? Untuk itu, hidup kita harus berbuah banyak, yaitu kebaikan-kebaikan bagi banyak orang. Buah-buah lama yang kita miliki selama, yang tidak menggambarkan Kerajaan Surga, harus kita buang. Namun untuk dapat berbuah banyak kita harus tinggal dalam diri Yesus. Yesus pernah berkata: “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku” (Yohanes 15:1-4).

Renungan oleh Pak Chris Nugroho

Seksi Katekese PJGRR

 

 

 

You may also like...

Paroki Jagakarsa

Paroki Jagakarsa