IBADAT ADORASI EKARISTIK SABTU PERTAMA MARET 2017
Tubuh Kristus, Roti Hidup (Yoh. 6:48-58)
Dalam terang Sabda Tuhan seperti yang terdapat pada perikopa Injil Yohanes tersebut, umat Paroki Jagakarsa melakukan sembah sujud kepada Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus pada kesempatan Ibadat Adorasi Ekaristik yang diselenggarakan pada hari Sabtu Pertama bulan ini, 4 Maret 2017. Romo Rufinus MSF memimpin sembah sujud ini, dibantu oleh Bapak Agus sebagai Lektor, dan pelayan-pelayan ibadat lainnya. Animo umat untuk mengikuti ibadat ini cukup tinggi, lebih dari seratus umat hadir di gereja Desa Putera, sehingga teks umat yang disediakan sebanyak 100 eksemplar menjadi kurang.
Ibadat Adorasi Sebagai Perayaan Iman & Keistimewaan Hari Sabtu
Karena Ibadat Adorasi Ekaristik Sabtu Pertama baru dua kali dilaksanakan di gereja Desa Putera, maka sebelum ibadat dimulai, diadakan katekese singkat tentang Ibadat Adorasi oleh pelayan ibadat dari komunitas adorasi Paroki Jagakarsa. Berikut ikhtisarnya:
- Ibadat Adorasi Ekaristik adalah bagian dari tradisi Gereja Katolik, sudah dipraktekkan selama berabad-abad. Di Indonesia, sebelum era 80-an, cukup umum dilaksanakan umat, dan dikenal dengan ibadat Salve, atau Astuti (di wilayah berbahasa Jawa).
- Ibadat Adorasi adalah perayaan iman, di mana umat menyatakan imannya pada Kristus yang hadir secara nyata dalam Sakramen Mahakudus dengan cara melakukan sembah sujud.
- Dalam struktur ibadat terdapat pujian dan seruan kepada Bunda Maria, yang merupakan pernyataan iman bahwa kehadiran Kristus di dunia ini, – Sang Sabda yang menjadi daging,- terlaksana karena kerendahan hati dan kesiapsediaan penuh iman dari Bunda Maria sebagaimana tercatat dalam Injil Lukas 1:38: “Sesungguhnya, aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
-
Ada tambahan penjelasan tentang keistimewaan hari Sabtu dalam tradisi Gereja:
- Hari Sabtu dibaktikan kepada Santa Maria, dan menurut sejarah liturgi tradisi ini sudah dimulai sejak masa Karel Agung (abad ke 8 Masehi);
- Devosi Lima Hari Sabtu Pertama mulai populer didorong oleh pesan-pesan yang diterima oleh Sr Lucia (salah satu anak yang menyaksikan penampakan Bunda Maria di Fatima);
- Hari Sabtu Pertama juga didedikasikan untuk mendoakan para imam dan calon imam, sehingga pada kesempatan ibadat adorasi, umat diminta untuk mendoakan para imam,- terutama yang berkarya di paroki Jagakarsa,- dan tumbuhnya panggilan untuk menjadi imam di kalangan kaum muda.
Sang Roti Hidup yang Mempersatukan
Persiapan serius yang dilakukan oleh pemimpin dan pelayan ibadat membuat ibadat adorasi dapat berjalan lancar dan memberi kesempatan kepada partisipan ibadat untuk mengalami saat hening, saat intim dengan Tuhan. Dan semoga kedekatan dengan Tuhan tersebut dapat dibagikan kepada sesama, seperti yang dikatakan oleh St Thomas Aquinas: “contemplata aliis tradere” – memberi kepada liyan buah-buah kontemplasi.
Sesudah ibadat diadakan acara “tea/coffee morning” dengan cemilan sederhana, sumbangan dari beberapa partisipan ibadat. Walaupun kudapan dan minuman yang disajikan sederhana, namun tidak menghalangi peserta untuk saling menyapa dan beramah-tamah satu sama lain.