Keluarga Menjadi Benteng Utama Bahaya Narkoba

Tiap detik ada kurang lebih 70 orang meninggal akibat penyalahgunaan narkoba. Begitulah fakta brutal kondisi penyalahgunaan narkoba saat ini.

seminar-narkobaKeresahan ini yang menginspirasi SKK, OMK dan WKRI paroki Jagakarsa untuk mengadakan dialog interaktif narkoba pada hari Minggu tanggal 28 Agustus 2016 di Aula TKK Boncel. Acara dialog interaktif dihadiri 64 peserta dari seluruh lingkungan di Paroki Jagakarsa. Dialog interaktif ini mengambil tema "Keluarga Menjadi Benteng Utama Bahaya Narkoba".

Dialog interaktif ini mendatangkan tiga nara sumber yaitu Ibu Sri Bayakari dari Kapolsek Jagakarsa, Bapak Ivan dan Saudara David dari Gerakan Mencegah Daripada Mengobati (GMDM). Acara diawali dengan pembukaan oleh MC dan dilanjut doa oleh Bapak Anton. Setelah itu, acara sambutan Ketua Panitia dan Wakil Ketua Dewan. Sebelum masuk ke dalam acara inti, OMK mengisi acara ice breaking dengan lagu dan gerak. Ice breaking dapat memecah suasana, sehingga
seluruh audience betul-betul turut terlibat dalam lagu dan gerak. Acara inti dialog interaktif dimulai dengan paparan presentasi dari Ibu Sri Bayakari, Kapolsek Jagakarsa. Ibu Sri menjelaskan secara rinci tentang pengetahuan dasar Narkoba. Yang termasuk golongan NARKOTIKA adalah kokain, heroin, morphin, ganja, ekstasy dan shabu, semuanya golongan satu menurut UU No. 35/2009. Jika zat adiktif tersebut masuk dalam tubuh manusia maka dapat mengubah pikiran, suasana hati, perasaan, perilaku seseorang, bahkan menghilangkan rasa sakit. Zat tersebut memang terkadang digunakan dalam tindakan medis, namun yang menjadi persoalan adalah penggnaannya disalahgunakan. Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya karena dapat merusak sistem dan organ-organ tubuh manusia yang mengakibatkan gangguan pada otak, pengelihatan, pencernaan, jantung, dll yang berujung pada kematian.

Paparan materi berikutnya dilanjutkan oleh Bapak Ivan dari Gerakan Mencegah daripada Mengobati (GMDM). Paparan materi Bapak Ivan lebih focus pada modus operandi peredaran narkoba. Beliau juga memaparkan tentang faktor yang mendorong penyalahgunaan narkoba, antara lain karena keingintahuan, rasa solidaritas kelompok, biar kelihatan gaya, modern, trendy, merasa sudah dewasa, untuk melupakan masalah/stres, menghilangkan rasa bosan, mengikuti tokoh idola, dll.

Paparan GMDM ditutup dengan kesaksian mantan pengguna dan pengedar narkoba dari Saudara David. Dalam paparannya David menyarankan pencegahan dengan cara menjalin hubungan harmonis dalam keluarga, Memperkuat iman dan taat beribadah, melakukan kegiatan positif, menghindari pergaulan dan lingkungan rawan narkoba, setiaporang mempunyai masalah maka harus kita hadapi dan pecahkan jika perlu berkonsultasi, ikuti penyuluhan bahaya narkoba.

Sesi dialog interaktif atau tanya jawab berlangsung sangat seru. Pertanyaan dibagi dalam termin. Tiap termin diberikan kesempatan 3 orang untuk bertanya. Antusias peserta dalam bertanya harus dibatasi dengan keterbatasan waktu.Sehingga termin ke 4 tidak dapat dilaksanakan. Dialog interaktif ditutup dengan penandatanganan KOMITMEN BERSAMAANTI NARKOBA oleh seluruh komponen gereja dan diketahui oleh Kapolsek Jagakarsa dan GMDM. Foto bersama menjadi agenda pamungkas sekaligus menutup rangkaian acara Dialog Interaktif Narkoba.

“Narkoba itu seperti pelukan ayah bunda kita, jadi jangan salahkan anak-anak kita apabila mengkonsumsi narkoba akibat kurang perhatian orang tua”. Petikan dari kesaksian Saudara David (GMDM) menggambarkan betapa penting peran keluarga dalam mencegah peredaran narkoba.

seminar-narkoba2
 

►Damar Suryo – Corn/wu
 

admin

"Hidup ini seperti pensil yang pasti akan habis, tetapi meninggalkan tulisan-tulisan yang indah dalam kehidupan"

You may also like...

Paroki Jagakarsa

Paroki Jagakarsa