KITA HARUS MEMELIHARA BENIH IMAN DALAM HIDUP KITA
Minggu 20 Juli 2020
Renungan sabda Allah. (Matius 13:1-9)
Tentu kita lebih suka bila perkataan Yesus dapat kita mengerti secara terus terang tanpa perumpamaan, meskipun perumpamaan itu membantu kita agar kita dapat lebih jelas mengerti apa yang Yesus maksudkan. Perumpamaan mengajak pendengar atau pembaca untuk merenungkan perkataan Yesus dengan lebih mendalam. Biasanya setelah menyampaikan perumpamaan, yesus tidak menerangkannya, tetapi berkata: Yang mempunyai telinga, hendaklah mendengarkan” (Mt 11:15; 13:9,43). Dalam menggunakan perumpamaan, Yesus memakai hal-hal, benda-benda atau kejadian-kejadian yang bisa dilihat atau dialami orang-orang sehari-hari pada waktu itu.
Dalam Injil hari ini, Yesus berbicara tentang Kerajaan Allah dengan menggunakan perumpamaan seorang penabur benih. Perumpamaan ini mengungkapkan.Kerajaan Allah yang hadir dalam kehidupan orang-orang. Benih-benih itu jatuh di empat jenis tanah yang berbeda. Kondisi di Israel pada waktu itu berbeda dengan kondisi di Indonesia. Petani di Indonesia menaburkan benih tanaman setelah tanah diolah terlebih dahulu, misalnya dicangkul atau dibajak. Di Israel, benih ditaburkan lebih dahulu dan baru kemudian tanahnya dikerjakan. Tanah jenis ke empat dimana benih ditaburkan adalah tanah yang paling baik dan oleh karenanya benih itu tumbuh paling baik juga dan menghasilkan buah yang berlimpah. Tanah yang di pinggir jalan, tanah yang bercampur bebatuan dan tanah yang telah ditumbuhi semak-semak berduri, akan menumbuhkan benih itu namun tidak berapa lama dan akhirnya pohon yang tumbuh dari benih itu akan mati.
Perumpamaan penabur benih ini mempunyai dua pesan sekaligus; sebagai benih, tugas kita adalah tumbuh dengan baik. Iman kita bisa tumbuh baik dengan banyak cara, antara lain membaca Kitab Suci, menerima sakramen-sakaramen, membaca buku-buku rohani dan mengikuti pertemuan-pertemuan yang dapat mempertebal iman kita. Ibarat petani, tugas kita adalah menabur benih dan agar supaya menghasilkan buah, jumlah benih yang banyak harus ditabur oleh banyak orang. Sebagai petani kita diperintahkan untuk menebar benih-benih dimana pun kita berada dan menjaga agar jangan sampai burung-burung memakannya, semak-semak berduri menghimpitnya dan teriknya matahari menghanguskannya. Ada banyak hal yang mengganggu pertumbah benih Kerajaan Allah dalam diri seseorang seperti kekuatiran, materialisme dan lain sebagainya. Sebagai penabur kita musti menampakkan iman kita akan Yesus kepada siapa saja tanpa rasa takut, meskipun banyak ancaman yang kita hadapi. Kita juga harus membagikan berkat-berkat dalam hidup kita, membesarkan hati mereka yang sedang berjuang dan membantu mereka yang sedang memerlukan pertolongan.
Renungan oleh Pak Chris Nugroho
Seksi Katekese PJGRR