Panggilan Adalah Anugerah Terindah

Panggilan Allah datang kapan dan dimana saja, asalkan kita siap dan berani terbuka untuk menanggapi panggilan Allah itu sendiri.

Saya Sr.Natalia Do Rego, RSCJ. Saya berasal dari Timor Leste dan saya datang dari keluarga yang sederhana. Ayah saya seorang petani dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga. Saya anak kedua dari tujuh bersaudara. Saya di adopsi oleh tante saya sejak bayi, saya tinggal bersama keluarga adopsi sampai saya memilih untuk hidup membiara. Selama mengenyam pendidikan SD- SMP saya tinggal bersama orang tua, sedangkan saat saya SMA saya  tinggal diasrama susteran Kongregasi Ssps.

Sejak kecil, saya tidak pernah bermimpi untuk menjadi suster, meskipun setiap pagi saya rajin pergi ke Gereja, hati saya tetap tidak memiliki bayangan sedikit pun untuk menjadi seorang suster. Saya bercita-cita untuk menjadi seorang guru Agama. Saya tertarik dengan bidang studi agama, tetapi ternyata Tuhan menyiapkan tempat yang lebih indah dari mimpi saya itu.

Pengalaman masa kecil, saya suka bermain peran dengan teman-teman. Misalnya saya jadi suster atau pastor dan yang lain jadi umat. Saya membeli biscuit marie yang ukurannya kecil untuk dijadikan hosti. Saya mengajak teman- teman untuk baris seolah – olah sedang menyambut komuni suci. Kami melakukan permainan ini, dengan meniru para Pastor, suster, atau frater yang sedang membagikan komuni saat perayaan ekaristi. Permainan tersebut tidak menunjukan ketertarikan kami untuk menjadi seorang suster atau pastor. Namun, kami menikmati dengan permainan kami meniru pelayanan mereka.

Selama bersama para Suster di asrama, setiap hari kami harus bangun pagi lalu ikut merayakan Ekaristi. Hal ini bukanlah hal yang sulit untuk saya karena dari kecil kami sudah terbiasa ke Gereja untuk misa pagi. Setiap kali perayaan Ekaristi, saya mengamati para suster yang sedang membagikan hosti suci. Dari moment tersebut munculnya ketertarikan saya untuk menjadi seperti mereka. Saya tidak menceriterakan pengalaman ketertarikan itu kepada siapapun. Saya hanya memendamnya kedalam hati saya sendiri.

Pada suatu hari, keponakan saya datang mengunjungi saya di asrama. Ketika saya mendengar keponakan saya datang keasrama, dengan hati yang senang saya pun bergegas keluar untuk menjumpainya. Ketika kami sedang asyik bercerita, dia bertanya kepada saya :“Nata, apakah kamu mau menjadi Suster?”Pertanyaan itu tidak membuat saya kaget tetapi dengan spontan saya menjawab ya.

Keberanian, keterbukaan, kejujuran dari keponakan saya itu,  membuat hati saya berkobar – kobar dan ingin tahu lebih banyak lagi tentang hidup para suster.  Spontanitas saya saat itulah yang telah membawa saya ke tempat ini yaitu Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ).

Pada saat itu,saya tidak berpikir tentang persetujuan dari orang tua. Karena, kehadiran keponakan saya merupakan simbol sabagai kehadiran Yesus yang datang dan bertanya langsung kepada saya. Setelah saya lulus dari SMA, saya pulang kampong dan menyampaikan apa yang menjadi rencana saya yaitu masuk biara atau ingin menjadi Suster. Setelah saya sampaikan kepada keluarga, jawaban yang saya terima adalah “tidak”. Namun, saya tidak putus asa, karena saya berpikir bahwa masih ada banyak waktu untuk berbicara dengan orang tua saya. Saya menunggu jawaban dari orang tua selama enam bulan.

Pada suatu hari, saya bertemu dengan salah seorang suster RSCJ yaitu Sr. Inoue dan saya mengundang beliau kerumah, agar bisa bertemu dengan orang tua dan menjelaskan langsung apa itu hidup membiara. Setelah semuanya selesai, almarhuma bapak saya berkata“sekarang kamu boleh memilih dan memutuskan jalan mana yang terbaik untuk masa depan kamu”. Mendengar jawaban itu, hati saya sangat senang dan bersyukur. Semua ini terjadi karena doa dan kerja Roh Kudus atas keluarga saya. Akhirnya tidak hanya saya yang merasa bahagia, namun orang tua serta semua keluarga bahagia. Sampai saat ini saya betah dan bahagia karena dukungan doa dari keluarga. Semuanya karena Panggilan Allah yang merupakan anugerah terindah bagi saya.

Sejarah singkat tentang Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ)

Kongregasi RSCJ(Religious Sacre Cour De Jesu) atau Hati Kudus Yesus didirikan oleh St. Madeleine Sophie Barat pada tahun 1800 di Perancis. Seluruh Rscj didunia hadir di 5 benua dan 44 negara. Jumlah anggota RSCJ Indonesia masih sangat sedikit, tetapi semangat RSCJ melampaui jumlah mereka. RSCJ di Indonesia merupakan sebuah komunitas Internasional, karena kami datang dari berbagai Negara. Seperti: Amerika, Jepang, India, Inggris, Indonesia dan Timor Leste. Misi kami adalah “Menemukan dan memperlihatkan Cinta Tuhan Melalui sebuah Pendidikan yang Mengubah” dan spiritualitas kami adalah Memuliakan Hati Yesus. HatiYesus yang terbuka terhadap siapapun yang merasa haus dan lapar akan Kasih-Nya. Suster Pendiri kami pernah berkata: “Demi seorang anak aku akan pergi ke ujung dunia” maka kami sangat mendukung pendidikan setiap orang.

Banyak orang sering bertanya pada saya, “ Apakah suster bahagia menjadi seorang biarawati?” lalu saya menjawab, kalau saya tidak bahagia untuk apa saya tinggal disini? 100% saya bahagia. Alasan yang membuat saya bahagia adalah saya dicintai dan hati saya telah dihuni oleh Yesus. Sampai saat ini juga saya masih merasa lapar dan haus akan Kasih Allah yang selama ini membuat semangat hidup panggilan saya semakin tumbuh subur dalam kongregasi Hati Kudus Yesus. Saya berkata demikian karena melalui pengalaman hidup, menyadarkan akan siapakah pribadi saya sebenarnya khusus proses pengampunan dengan ayah. Pengalaman hidup cukup menantang namun itu semua adalah suatu proses yang perlu saya lakukan setiap saat, karena dari situlah saya dibawa untuk masuk lebih dalam kedalam Hati Yesus yang selalu terbuka sehingga saya menemukan kebebasan diri, damai, mencintai, mengampuni serta menerima diri saya dengan apa adanya. Saya sadar bahwa pengalaman hidup, baik itu berat maupun ringan adalah sebuah anugerah hidup yang membuat saya selalu bersyukur. Ini semua adalah hasil dari retret agung, doa sehari-hari dan dari para suster yang selalu setia, memahami, membantu serta mendukung dan menguatkan saya dalam meneguhkan panggilan Allah.

Saya menemukan begitu banyak rahmat karena dengan cara kongregasi menghadirkan Yesus dalam diri saya, mengajak saya untuk datang dan masuk dalam Hati Yesus dengan apa adanya, sebab dengan kesederhanaan itulah Yesus akan tinggal dihati saya. Itulah anugerah terindah yang  saya temukan dalam hidup membiara.

Terimakasih untuk orang tua, para saudari sekongregasi, keluarga, teman, dan kerabat lain yang telah memberikan doa dan dukungan pada saya, sehingga sampai saat ini panggilan Tuhan pada saya semakin bertumbuh subur dalam kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ).

Semoga Tuhan memberkati

►Sr.Natalia Do Rego, RSCJ

admin

"Hidup ini seperti pensil yang pasti akan habis, tetapi meninggalkan tulisan-tulisan yang indah dalam kehidupan"

You may also like...

Paroki Jagakarsa

Paroki Jagakarsa