PENDERITAAN JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN
Jumat 22 Mei 2020
Renungan sabda Allah Injil. (Yohanes 16: 20-23a)
Santo Yohanes menulis dalam Kitab Wahyu: “Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” Itulah penglihatan Yohanes tentang kehidupan baru semua orang yang akan dibangkitkan. Tidak ada lagi kesedihan dan penderitaan. Duka cita berubah menjadi sukacita. Santo Paulus dalam konteks ini juga berkata: “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Roma 8:18).
Demikian pula apa yang dikatakan Yesus sebelum Ia wafat kepada para murid-Nya: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita” (Yoh 16:29). Yesus menggambarkan sukacita ini dengan kebahagiaan seorang perempuan yang melahirkan seorang bayi setelah ia mengalami penderitaan rasa sakit sesaat sebelum anaknya lahir. Kita sering mendengar keluhan para ibu tentang rasa sakit yang mereka alami pada saat mereka melahirkan, namun juga pernyataan mereka betapa bahagianya mereka ketika bayi yang mereka kandung telah lahir dengan selamat.
Yang dimaksud Yesus ialah bahwa para murid akan merasa kehilangan Dia karena Ia akan mengalami penderitaan dan akhirnya mati di kayu salib dan tidak akan ada lagi ada di antara mereka, namun pada hari ke tiga sesudah kematian-Nya, Ia akan bangkit. Kebangkitan-Nya akan membuat mereka bersukacita yang memberikan harapan bahwa kelak mereka akan bangkit seperti Yesus sendiri. Tidak ada suatu kebahagiaan dimana pun yang datang dengan sendirinya. Kebahagiaan atau sukacita harus dilalui dengan perjuangan berat seperti bunyi pepatah: “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Setelah Yesus bangkit, Ia beberapa kali menampakkan diri kepada para murid dan berpesan agar mereka menjadi saksi kebangkitan untuk mewartakan Injil dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik kepada semua orang, meskipun harus menghadapi penolakan dan penganiayaan seperti yang Ia alami. Namun kita tidak perlu khawatir dan takut karena Yesus juga berkata: “Segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” Marilah kita selalu memohon kepada Allah Bapa dalam nama Yesus agar kita selalu diberi kekuatan dan ketabahan dalam melakukan apa yang telah Yesus perintahkan kepada kita.
Renungan oleh Pak Chris Nugroho
Seksi Katekese PJGRR