TIADA KASIH TANPA PENGURBANAN

Jumat 15 Mei 2020

Renungan sabda Allah (Yohanes 15:12-17)

Yesus suatu kali berkata kepada Petrus: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki” (Yohanes 21:18). Yesus mengatakan hal ini ketika Ia menanggapi pernyataan Petrus sampai tiga kali bahwa ia akan mengasihi-Nya. Ajaran Yesus tentang mengasihi mengandung konsekwensi bahwa kebebasan seseorang musti dikurbankan demi orang yang dikasihi. Setiap orang mempunyai kebebasan dan inilah yang disebut nyawa atau semangat.

Dalam Injil hari ini, Yesus berkata bahwa tiada kasih yang lebih dari pada seseorang yang menyerahkan nyawanya untuk sahabat sahabatnya (Yoh.15:13). Yesus sudah menganggap para murid-Nya sebagai sahabat-sahabat-Nya, bukan sebagai hamba. Mereka bukan lagi sebagai hamba melainkan sebagai sahabat bila mereka melakukan perintah-Nya. Perintah Yesus ini ialah agar para murid saling mengasihi dan mengasihi berarti mengurbankan apa yang paling berharga bagi dirinya, yaitu nyawanya sendiri.

Seperti Petrus dan para murid yang lain telah dipilih Yesus dan ditetapkan menjadi murid dan bahkan sahabat-sahabat-Nya, demikian juga dengan kita. Yesus telah memberi teladan dalam bagaimana menghasihi sesama dengan pengurbanan-Nya di kayu salib. Demikian juga, kita harus saling mengasihi meskipun harus mengurbankan kepentingan atau nyawa kita sendiri. Persahabatan yang sejati menuntut saling mengasihi, pengurbanan, kesetiaan dan kejujuran. Yesus juga berkata: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:4-5). Buah-buah itu ialah kasih dan apa bila kita berbuat kasih kita kelak akan bersatu dengan Allah sendiri dalam kehidupan mulia di surga. Sebagai murid dan sahabat Yesus kita akan merasakan kebahagiaan.

Renungan oleh Pak Chris Nugroho

Seksi Katekese PJGRR

 

You may also like...

Paroki Jagakarsa

Paroki Jagakarsa