Tinggal Dalam Kristus dan Berbuah

Setiap orang pasti ingin hidup berhasil, sukses dalam meraih prestasi, punya kekuasaan dan kekayaan. Ia merasa puas, bahagia dan bangga jika ia mendapatkan semuanya itu. Kalau tidak hati-hati, hal ini mengandung bahaya. Orang yang orientasinya melulu hidup yang berhasil cenderung menjadikan diri sendiri sebagai pusat hidupnya. Ia akan mengungkapkan mengenai perjuangan, ketangguhan dalam mencapai itu semua. Ia cenderung memuji dirinya sendiri dan bisa jatuh dalam kesombongan.

 Sangat berbeda dengan orang yang berbuah. Orang yang berbuah memusatkan hidupnya pada Tuhan. Ia sadar bahwa tanpa Tuhan ia tidak dapat berbuat apaapa. Hidup yang berbuah tampak dalam kerendahan hati karena sadar bahwa yang menjadikan dirinya bisa begini dan begitu adalah Tuhan dan bukan melulu usaha sendiri. Kita sebagai murudmurid Kristus diharapkan menghidupi dan menghayati spiritualitas hidup yang berbuah, bukan hidup yang berhasil. Oleh karena itu mari kita tinggal dalam Kristus dengan semakin tekun berdoa khususnya dalam perayaan ekaristi. Karena ekaristi adalah puncak kesatuan kita dengan Kristus. Melalui komuni suci kita bersatu dengan Dia. Harapannya: hidup kita makin berbuah dalam kasih, sikacita, damai, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.
Berkat Tuhan.

admin

"Hidup ini seperti pensil yang pasti akan habis, tetapi meninggalkan tulisan-tulisan yang indah dalam kehidupan"

You may also like...

Paroki Jagakarsa

Paroki Jagakarsa