Wawanhati Wilayah Andreas
Menggerakkan Semangat Warga
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil. Sebaliknya, kurang atau tidaknya komunikasi, organisasi dapat macet atau berantakan. Pun demikian halnya dengan organisasi gereja. Untuk itulah dihelat Wawanhati antar Dewan Paroki Jagakarsa dengan umat setempat. Bertempat di Aula Panti Asuhan Pondok Si Boncel, Minggu 22/02, giliran umat Wilayah Andreas yang kebagian tatap muka. Enam orang Dewan Paroki yang hadir adalah Bapak Antonius Parimin, Br. Gerald, Ibu Sri Wigiati, Bapak Edi Hary Nurjanto, Bapak Kamto serta Bapak Ivan.
Dipandu Bapak Remigius Suwardi (Korwil Andreas) acara wawanhati yang bertema santai dan kekeluargaan ini diawali dengan laporan kerja dari masingmasing Ketua Lingkungan; Bapak Filipus Supartono (Link.Andreas 2), Bapak Ngatimin (mewakili Link. Andreas 3) serta Bapak Djoko (Link. Andreas 1). Mulai dari data statistik di masingmasing lingkungan, program kerja yang dilakukan sampai kendala yang ditemu dalam hidup bersosialisasi semuanya disharingkan bersama-sama.
Selepas dari laporan kerja, masing-masing anggota Dewan Paroki yang hadir mulai memaparkan informasi terkait bidang yang mereka bawahi serta beberapa pemberitahuan terbaru mengenai Surat Pembangunan Gereja dari KWI. Kabar gembira ini mendapat sambutan yang hangat dari seluruh peserta wawanhati. Setelah pejabaran dari keenam anggota dewan yang hadir, sesi tanya jawab pun digelar.
Bertemankan kacang rebus, jagung rebus dan teh manis hangat para peserta yang hadir terlihat sangat antusias dalam bertanya. Para anggota dewan pun berbagi tips bagaimana caranya menggerakan semangat warga agar lebih berperan aktif di lingkungan masing-masing, sebagaimana yang dikeluhkan oleh Bapak Ngatimin dan seluruh ketua lingkungan pada umumnya.
“Pengurus lingkungan harus mau melayani, rendah hati mau door to door mengajak langsung para warga untuk mau terlibat dalam kegiatan lingkungan,” ujar Bapak Antonius Parimin yang juga menjabat sebagai pendamping Wilayah Andreas. Segala aspek kehidupan menggereja didiskusikan dengan interaktif, lugas namun tetap santai. Beberapa keprihatinan yang dibicarakan peserta wawanhati diantaranya bahkan berkaitan dengan isu-isu sosial yang sedang terjadi, misalnya penggunaan plastik dan sterofom pada makanan yang dijual di sekitar wilayah Gereja Desa Putera, asap rokok di sekitar wilayah gereja sampai kurangnya penerangan di sekitar jalan menuju gereja pada malam hari.
Semua keluh kesah tersebut ditampung dan tentunya dibawa kepada rapat dewan paroki. Tidak terasa beberapa jam dilalui saking asiknya berdiskusi. Setelah jeda makan siang disambi ramah tamah antar peserta, acara wawanhati ini pun harus ditutup. Banyak hal yang bisa didapat dari wawanhati kali ini. Bukan hanya umat Wilayah Andreas semata, para anggota dewan pun mendapat masukan berharga yang tentunya berharga untuk perkembangan paroki kita di masa depan.
►ina-andreas.2

Wawanhati Andreas Februari