YANG MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH AKAN MASUK KERAJAAN SURGA

Kamis 25 Juni 2020

Kita sering mendengar perkataan: “Lebih mudah berkata daripada berbuat sesuatu”. Semua orang tahu dan sadar akan hal ini. Tetapi mengapa selalu saja ada banyak orang cenderung melakukan yang pertama, yaitu berkata, bukan berbuat. Dapat kita mengerti bahwa ketika hal itu terjadi, berarti orang lebih menyukai yang mudah dan menghindari yang sulit. Sangat manusiawi. Orang mengangankan sesuatu tapi tidak dibarengi dengan usaha. Demikian juga, sering kita mendengar perkataan: “Dia itu cuma omdo, omong doang.” Sementara orang pandai mengatakan dan bahkan mungkin menasihati orang lain dengan kata-kata yang bagus dan indah perihal sesuatu, tetapi mereka sendiri malas atau enggan melaksanakannya.

Senada dengan hal itu, dalam Injil hari ini, Yesus berkata bahwa bukan mereka yang berseru: “Tuhan, Tuhan” akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, tetapi mereka yang melakukan kehendak Bapa-Nya yang di surga. Kelak ketika harinya datang, karena mereka ditolak masuk ke dalam Kerajaan Surga, mereka akan menyanggah dengan berkata bahwa mereka sudah bernubuat, mengusir setan dan membuat mukjizat demi nama Yesus. Tetapi Yesus akan berkata: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” h(Mat 7:23). Yesus mengibaratkan orang-orang yang hanya rajin membaca, menghafal dan bahkan menyampaikan perkataaan-perkataan-Nya adalah seperti orang yang membangun rumah diatas pasir, namun roboh karena datangnya hujan, banjir dan angin. Sebaliknya orang yang melakukan perkataan-perkataan-Nya adalah seperti orang yang mendirikan rumah diatas wadas, yang tidak akan roboh ketika hujan, banjir dan angin menerpanya.

Yesus juga memberi nasihat yang sama pada suatu kesempatan kepada seorang perempuan yang memuji Maria, ibu-Nya, yang berseru kepada-Nya: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.”  Nasihat dalam jawaban Yesus ialah: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” (Lukas 11:28). Mendengarkan dan memelihara firman Allah berarti bahwa kita harus melaksanakan firman Allah dan karena inti firman Allah adalah kasih, maka perbuatan kasihlah yang musti kita lakukan. Ketika seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus, hukum manakah yang terutama dalam Hukum Taurat, Yesus menjawab: “Kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Namun kasih harus dilaksanakan seperti kata St. Yakobus: “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” (Yakobus 2:17, 26).

Renungan oleh Pak Chris Nugroho

Seksi Katekese PJGRR

You may also like...

Paroki Jagakarsa

Paroki Jagakarsa