BERSAMA YESUS MENUJU KEMULIAAN HIDUP
Kamis 06 Agustus 2020
Pada saat-saat tertentu kita sebagai anggota sebuah keluarga, pasti pernah merasakan sukacita atau kebahagiaan bersama orangtua, kakak, adik, istri, suami atau anak-anak kita. Dan dalam hati kecil kita berharap agar saat-saat membahagiakan seperti itu tidak sampai berlalu dan selalu berada dalam keadaan demikian sepanjang hidup kita. Dalam keadaan yang demikian itu, kita seakan lupa bahwa dalam hidup ini banyak masalah dan kesulitan yang kita hadapi sehari hari. Kita terkadang terlena dengan kenikmatan dan kesenangan yang dapat kita rasakan di dunia ini. Suasana sukacita itu tentu tidak lepas dari usaha bersama untuk mewujudkannya dengan saling mengasihi dan melayani.Tujuan hidup kita bukan kesenangan di dunia ini tetapi kemuliaan di surga.
Dalam episode Injil hari ini kita membaca kisah Yesus bersama tiga murid-Nya, Petrus, Yakobus dan Yohanes naik ke sebuah gunung. Konon nama gunung itu gunung Tabor. Di sana Yesus memperlihatkan kemuliaan-Nya; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya bersinar seperti salju. Ke tiga murid itu melihat Yesus berbicara dengan Elia dan Musa yang membuat mereka merasa bahagia di tempat itu. Lalu Petrus menawarkan kepada Yesus untuk mendirikan 3 kemah, masing-masing untuk Yesus, Musa dan Elia. Tiba-tiba awan menaungi Yesus, Elia dan Musa dan terdengar suara dari langit: “Inilah anakku yang telah Kukasihi. Dengarkanlah Dia”. Ketika Yesus dengan ke tiga murid itu turun, Ia berpesan agar mereka tidak mengatakan apa pun tentang peristiwa itu kepada siapa pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.
Demikian kita juga yang dipilih oleh Allah sewaktu dibaptis, harus mengikuti perjalanan penderitaan Yesus sebagai murid dan saksi-Nya. Untuk mencapai kemuliaan hidup kekal, kita harus mau menghadapi segala penderitaan di dunia ini dengan berserah diri dan berpasrah kepada Bapa agar kita dikuatkan. Seperti Musa menerima 10 Perintah Allah di Gunung Sinai dan Elia bertemu Allah di Gunung Horeb, Yesus sebagai Musa baru bertemu dengan Allah Bapa di Gunung Tabor ini. Perintah Bapa-Nya ialah agar ke tiga murid itu mendengarkan Yesus, Anak Allah. Merenungkan pengalaman Petrus, Yakobus dan Yohanes menyaksikan kemuliaan Yesus di gunung Tabor hendaknya mendorong kita untuk lebih bertekun dalam menjalankan tugas perutusan kita di dunia ini melalui panggilan hidup kita masing-masing. Kata-kata Allah Bapa: “Dengarkanlah Dia” memberi sinyal kepada Petrus, Yohanes dan Yakobus untuk selalu mendengarkan setiap perintah dan ajaran Yesus dan melakukannya. Kita pun juga sebagai murid-murid Kristus seharusnya melaksanakan semua perintah dan ajaran-Nya dan turut memanggul salib kehidupan kita sebagai pegangan kita untuk mencapai kemuliaan kekal di surga karena Yesus pernah berkata: ” Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Luk 9:23)
Renungan oleh Pak Chris Nugroho
Seksi Katekese PJGRR