MENJADI PRIBADI YANG LEMAH LEMBUT DAN RENDAH HATI AKAN MEMBUAT BEBAN HIDUP TERASA RINGAN

Kamis 16 Juli 2020

Renungan sabda Allah. (Matius 11: 28-30)

Ada banyak faktor yang dapat membuat seseorang mengalami depresi, antara lain kebiasaan cara hidup yang salah, emosi-emosi yang tidak diatur secara baik atau masalah-masalah hidup yang sedang ia hadapi. Tingkat kematangan pribadi seseorang dalam bersikap terhadap faktor-faktor itu, akan menentukan kecil atau besarnya depresi yang ia alami. Masalah atau beban hidup seseorang dapat terjadi karena ia sendiri yang menyebabkannya atau datang dari luar dirinya, namun dapat juga datang dari orang-orang dekat yang ia cintai, baik dengan sengaja atau pun tidak. Depresi yang sedemikian berat dapat membuat seseorang tidak mempunyai semangat hidup. Akhirnya, depresi itu berdampak pada kelesuan jiwa.

Tidak mungkin orang hidup ini tidak mempunyai masalah atau beban hidup, apalagi jika dikaitkan dengan iman kita kepada Tuhan Yesus. Yesus tidak pernah berkata bahwa Ia tidak akan memberi beban atau masalah kepada kita. Ia justru berkata: “Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” Kuk atau garda adalah alat semacam tongkat yang ditaruh melintang di pundak untuk membawai barang yang berat agar terasa lebih ringan. Misalnya, kita merasakan berat ketika membawa dua ember yang penuh air, satu ditangan kiri dan satu di tangan kanan. Akan terasa lebih mudah jika kita menggantungkan satu ember itu di ujung kayu pikulan atau kuk dan satu ember lagi diujung kuk yang lain. Demikian pula, bila kita menaruh beban berat hidup kita pada Yesus, kita akan merasakannya lebih ringan dan kita akan merasa lega.

Dalam Injil hari ini Yesus berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan”. Permasalah hidup setiap saat, yang dapat kita sebut salib-salib kehidupan, bila kita rasakan dan tanggung sendiri, memang terasa berat. Hendaknya kita bersyukur karena Yesus sendiri, guru dan Tuhan kita, menyediakan solusi untuk meringankan salib-salib kehidupan kita. Kita diminta untuk datang kepada-Nya agar kita merasakan kelegaan dan agar hati kita tenang. Itu semua karena Ia sendiri lemah lembut dan rendah hati. Untuk itu, agar kita merasa ringan memanggul salib-salib dalam hidup kita, hendaklah kita bersikap lemah lembut dan rendah hati. Lembah lemah lembut berarti mau menerima beban salib dengan ikhlas dan rendah hati berarti tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri.

Renungan oleh Pak Chris Nugroho

Seksi Katekese PJGRR

You may also like...

Paroki Jagakarsa

Paroki Jagakarsa