PANGGILAN IS COOL
Menjawab dan menjalani panggilan Tuhan melalui hidup membiara memang tidak mudah. Namunmendapat panggilan itu seperti orang sedang jatuh cinta. Sangat bahagia. "Tuaian banyak tetapi pekerja sedikit". Kata-kata ini banyak menggugah hati para OMK yang mengikuti acara Minggu Panggilan yang diselenggarakan di Aula SMA Tarakanita IV
Seksi panggilan dari tiga paroki (Jagakarsa, Rawamangun, dan Kelapa Gading) bekerjasama membuat suatu kegiatan untuk memperingati Minggu Panggilan Minggu (17/4/2016) pekan lalu.
Acara yang digagas tersebut bertujuan untuk memberitahukan bagaimana menjalani panggilan Tuhan melalui hidup membiara. Acara yang digelar di Aula SMA Tarakanita IV, Rawamangun didukung penuh oleh para Misionaris Keluarga Kudus (MSF) yang dihadiri lebih dari 250 orang peserta, perwakilan dari OMK Jagakarsa, OMK Rawamangun, OMK Kelapa Gading, Seminari Skolastikat MSF, Seminari Wacana Bhakti, dan juga Seminari Stella Maris. Dan semuanya adalah laki-laki. Acara yang dipandu oleh Rocky dan Bogie sebagai MC dikemas sangat menarik sehingga menambah keseruan acara. Ada comedy dance, beat box, paduan suara, akustik, drama, dan juga door prize.
Tidak hanya itu, dalam acara tersebut ada sharing dari orangtua yang memiliki dua orang anak laki-laki yang menerima panggilan Tuhan sebagai Romo dan Bruder. Anak pertamanya berkarya di Amerika sedangkan anak kedua di Perancis. Awalnya mereka merasa takut kalau anaknya hidup tidak terjamin dan sengsara. Ternyata tidak, bahkan 180 derajat berbeda dari yang dibayangkannya. Kedua putera mereka hidup sangat bahagia dalam panggilannya. Sang anak pernah berkata kepada ibunya, “Rasanya mendapat panggilan itu seperti orang sedang jatuh cinta. Sangat bahagia”. Selain sharing, peserta diperlihatkan juga video tentang bagaimana para seminaris menjalani hidupnya di asrama. Mulai dari bercocok tanam, berternak, bermain bersama, berdoa, dll yang dilalui secara bersama sehingga timbulah rasa saling memiliki dan kekeluargaan.
Peserta juga diajak berdiskusi tentang hal yang tidak menarik dalam hidup membiara/menjalani panggilan Tuhan. Kebanyakan dari peserta berkata “TIDAK BISA MENIKAH”. Tetapi saat pertanyaan mengenai tuaian banyak tetapi pekerja sedikit, banyak peserta yang berpendapat “kasihan dengan kelanjutan Gereja”. Melalui kegiatan ini, beberapa peserta yang hadir mendapat kesan bahwa panggilan itu tidak seperti yang ada dibayangan mereka saja tetapi juga menyenangkan. Semoga dengan kegiatan ini makin banyak anak muda, khususnya laki-laki yang terpanggil untuk berkarya di ladang Tuhan.
