SEPERTI KRISTUS KITA JUGA AKAN BANGKIT

Renungan sabda Allah. (Markus  12:18-27)

Injil hari ini menceritakan Yesus dicobai oleh orang-orang Saduki yang tidak percaya akan kebangkitan orang mati pada akhir jaman, karena mereka hanya berpegang pada lima Kitab Musa yang tidak berbicara tentang kebangkitan. Mereka adalah sekelompok pemimpin agama dari kalangan atas pada zaman Yesus. Mereka juga adalah kelompok aristokratik Yahudi. Mereka bertanggung-jawab atas ibadah yang dilaksanakan di Bait Suci sebagai kaum imam. Jadi sebenarnya mereka seharusnya paham benar akan isi Kitab Suci, termasuk Kitab Kejadian dimana tertulis bahwa manusia diciptakan menurut citra Allah. Namun aneh, mereka tidak percaya akan kebangkitan badan pada akhir jaman. Maka mereka mengajukan pertanyaan kepada Yesus dengan mengambil perumpamaan tentang seorang perempuan yang telah menikah berturut-turut dengan tujuh orang laki-laki kakak beradik karena masing-masing satu persatu tidak memberikan keturunan. Yang mereka tanyakan ialah pada akhir jaman nanti, siapa yang akan menjadi suami perempuan itu.

Selain mereka mengajukan pertanyaan yang naif kepada Yesus dengan maksud untuk mencobai-Nya, orang-orang Saduki ingin menjatuhkan wibawa Yesus di mata publik karena mereka takut kewibawaan mereka akan tergusur oleh kepopuleran Yesus yang semakin meningkat. Namun mereka terkena batunya dengan jawaban Yesus yang mengatakan bahwa pada akhir jaman manusia tidak seperti ketika mereka hidup di dunia. Manusia akan mempunyai tubuh rohani seperti malaikat yang tidak memerlukan apa-apa seperti di dunia. Seperti kebanyakan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, orang-orang Saduki memahami Kitab Suci tidak dengan hati tetapi dengan penalaran menurut keinginan mereka sendiri yang cenderung menekankan hal-hal fisik atau duniawi. Mereka menafsirkan Kitab Taurat secara harafiah. Suara hati mereka tidak mereka pakai. Seperti kata St. Paulus, hukum tertulis itu mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Ia berkata: “Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis,  tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan , tetapi Roh menghidupkan.” (2 Korintus 3:6).

Dengan baptisan yang telah kita terima, kita percaya bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati tiga hari sesudah Ia wafat. Ini mengandung konsekwensi bahwa kita juga percaya bahwa kita kelak akan dibangkitkan seperti Kristus. St. Paulus berkata bahwa iman kita akan sia-sia bila Kristus tidak dibangkitkan dan kita masih hiduolp dalam dosa (1 Korintus 15:17-18)

Ia juga mengajarkan bahwa manusia terdiri dari badan, jiwa dan Roh. Pada saat kebangkitan badan, ketiga unsur ini akan bersama sama bangkit namun badan yang fana akan berganti menjadi badan atau tubuh rohani. Menurut Katekismus Gereja Katolik 357, pribadi manusia yang diciptakan menurut citra Allah adalah wujud jasmani sekaligus rohani. Sedangkan menurut Kitab Wahyu, Tuhan akan menjadikan langit dan bumi yang baru sesudah akhir zaman, di mana segala ciptaan akan diperbaharui dan dipersatukan dengan Kristus, sehingga tak ada lagi penderitaan, duka cita maupun maut. Marilah kita selalu mohon kepada Tuhan agar menguatkan iman kita akan kebangkitan badan.

 

Renungan oleh Pak Chris Nugroho

Seksi Katekese PJGRR

 

You may also like...

Paroki Jagakarsa

Paroki Jagakarsa