YESUS MENYEMBUHKAN YANG BERIMAN KEPADA-NYA

Senin 06 Juli 2020

Renungan sabda Allah. (Matius 9:18-26)

Ketika Paus Yohanes Paulus II berkunjung ke Medan pada tahun 1989, ada seorang bapak yang sakit dan ingin sembuh. Ia percaya bahwa bila ia bisa bertemu dengan Sri Paus, penyakitnya pasti akan sembuh. Lalu ia dibawa oleh anggota-anggota keluarganya agar bisa bertemu dengan Sri Paus di jalan yang akan dilewelati Sri Paus. Akhirnya ia bisa bersalaman dengan Sri Paus dan setelah itu sembuhlah penyakitnya. Keyakinan dan kepercayaannya yang begitu besar bahwa dengan bertemu dengan Sri Paus ia akan sembuh, sungguh membuat keinginannya terkabulkan.

Kejadian yang hampir serupa kita baca dalam Injil hari ini, yaitu tentang seorang perempuan yang sudah menderita sakit pendarahan lebih dari 12 tahun dan mendengar bahwa Yesus akan lewat di jalan dimana ia berada di dekat disitu. Ia berpikir bila saja ia dapat menyentuh jumbai jubah Yesus, penyakit pendarahannya pasti akan sembuh. Maka ketika Yesus melintas dan dari belakang ia menyentuh jumbai jubah Yesus, seketika itu sembuhlah ia.  Ketika itu Yesus sedang berjalan menuju rumah kepala rumah ibadat yang meminta-Nya datang ke rumahnya untuk menghidupkan anak perempuannya yang baru saja meninggal. Sesampai di rumah kepala rumah ibadat itu, Yesus menyuruh orang-orang yang sedang meniup suling dan ribut untuk keluar rumah. Ia lalu memegang anak perempuan yang berumur 12 tahun itu dan hiduplah anak itu. Yesus sempat ditertawakan orang orang karena Ia berkata bahwa anak itu tidak mati tetapi tidur.

Dalam masyarakat Yahudi pada waktu itu, orang yang meninggal, badannya dianggap najis dan tidak boleh disentuh. Bila ada orang menyentuhya, ia akan menjadi najis pula. Demikian pula halnya dengan perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun itu. Ia dianggap najis. Maka ia dikucilkan, dilarang ikut aktivitas di masyarakat, lebih-lebih acara peribadatan. Tetapi Yesus tidak menghiraukan kebiasaan itu. Yesus hanya mau menolong siapa saja yang memerlukan, apalagi orang itu sungguh memiliki iman yang kuat kepada-Nya bahwa diri-Nya mempunyai kuasa untuk itu.

Disini kita melihat bahwa Yesus adalah orang yang mempunyai belas kasih yang besar terhadap mereka yang percaya kepada-Nya. Ia mampu memberikan penghiburan kepada mereka yang sedang menderita dan bersedih.Tanpa menunda-nunda waku, Ia segera akan bertindak. Kita melihat betapa kuasa Yesus dalam kisah Injil hari ini; dalam waktu yang hampir bersamaan, Ia membuat dua mukjizat. Yesus hanya akan membuat mukjizat ketika ada orang yang mempunyai iman yang besar pada-Nya. Kepala rumah ibadat itu dan perempuan yang sudah 12 tahun menderita pendarahan benar-benar mempunyai iman yang luar biasa. Bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin. Bagaimana iman kita?

Renungan oleh Pak Chris Nugroho

Seksi Katekese PJGRR

 

You may also like...

Paroki Jagakarsa

Paroki Jagakarsa